Windy Ariestanty Gank - PRICE

Adam Azkiya 4/24/2014 01:02:00 AM 16 Comments Isi Hati Edit

Hwaaah, barusan gue abis beres-beres kamar, berantakan banget emang setelah berminggu-minggu tak di rapihkan plus ditinggal ke luar kota sebulan, sekarang setelah dirapihkan posisi benda-benda di kamar pun sedikit berubah dan engga banyak lagi barang-barang yang mejeng, biar lebih simple, satu keresek gede isinya sampah kertas semua dan gue bakar biar ga ada yang baca di TPU sana coretan-coretan dan semua arsip pribadi gue, termasuk soal UTS gue yang take home huahaha biar gue bisa move on, kamar lebih rapi kan enak.

Anyway gue gini engga semata-mata membereskan kamar tidur, tapi gue habis kalibrasi isi otak, potensi menulis gue di bakar lagi sama Mbak Windy (Mbak W) dan teman-teman di sebuah event keren di Unpad, namanya Price dalam rangka A World Book Day! Yeay! Jadinya gue bersemangat lagi untuk lebih giat berlatih agar menjadi penulis buku nikah.

Ini kali pertamanya gue bertatap muka, dengerin suara, ngobrol, salaman sama Mbak Windy. Stylenya mencerminkan sebagian kepribadiannya, baju dan celana panjang, dengan sepatu berbahan sejenis kulit berwarna cokelat.

Sesi satu dimulai nih, dan gue mulai duduk dengan nyaman di barisan kursi kedua dari depan.

Moderator membuka pembicaraan “Rakyat Indonesia Kurang Minat Baca”, semua audiens udah mangut-mangut dengerin penjelasan Moderator dan tamu dari alumni Unpad itu sendiri, dan gue menguap untuk keberapa kalinya, tapi asalkan lo tau, di pertengahan sesi Mbak Windy memasuki arena dan mulai nimbrung, suasana pun semakin seru, kenapa? Karena omongan Moderator dan tamunya itu tidak selaras sama pengetahuan Mbak Windy.

Dengan segala quote-quote dan survey sana sini dengan sejarah yang sangat panjang, mematahkan argumen awal sang Moderator dibikin game over, serius, dia ga bisa ngapa-ngapain lagi, narik kesimpulan Mbak Windy aja ga bisa, Serius men, Mbak Windy cerdas banget! Lo udah ketemu belum? Udah dengerin omonganya? Beuh jamin makin ngefans! Kayak gue akakakak.

Valiant Budi, Windy Ariestanty, Alexander Thian, Lucia Nancy, Alfred Pasifico dan Hanny Kusumawati

Awal bicara kan moderator bilang gini “Sudah berapa buku yang kalian baca bulan ini?” Mbak Windy bilang gini “Pola seperti itu harus mulai dirubah, harusnya Sudah berapa Halaman yang kalian baca hari ini?” orang-orang baca buku bisa aja random kan? Belum tamat buku ini pengen loncat ke buku lainnya, dan juga kan artikel-artikel di internet, apakah itu tidak termasuk membaca?

Yang gue sedikit heran tuh mbak Windy sampe bisa tau bahwa di Indonesia 1 buku rata-rata bisa dibaca oleh 7 orang, padahal di negara maju pun seperti di Inggirs 1 buku hanya bisa dibaca rata-rata oleh 5 orang, dengan total rakyat negara dan total buku yang satu bulan saja bisa keluar 1.000 jenis buku baru. itu sudah membukitkan Minat Baca Indonesia lebih bagus daripada Negara maju sekalipun, semua argumen Mbak Windy bener-bener Rasional banget, padahal satu buku yang laku belum tentu dibaca sampe tamat kan? Atau ada orang yang mengandalkan membaca buku dengan meminjam mungkin.

Gue ngomongin Mbak Windy Terus ga apa-apa kali ya? Soalnya kebanyakan yang gue tau ya mengenai Mbak Windy akakak

“Eh ngapain baca buku novel cinta? Eh ngapain baca buku humor? Eh ngapain baca buku picisan?” ujar anak yang so bacaannya buku-buku berat yang di anggapnya paling bermutu, kaya ulekan.

Masih ada yang menganggap rendah grade dari sebuah buku, dan itu salah banget, bukankah semua buku pasti ada penikmatnya? Semua orang kan punya selera baca yang berbeda-beda, lagian engga mungkin kan penerbit semena-mena nerbitin buku, pasti ada alasannya, pasti ada isinya, pasti ada yang bisa di ambil dari setiap buku (gue jadi so serius gini ya?)

Diacara itu juga diceritain tentang awal karir Raditya Dika, yang berhasil membangkitkan lagi trend buku humor yang beberapa tahun memang sempat redup sehingga ia dapat melenggang kedepan sendirian, bahkan untuk beberapa tahun!

“Jangan turut menggarami air laut yang sudah asin.”

Disana juga gue kan berperan aktif gitu sama para Panelis, emang gue punya banyak banget unek-unek menulis, nanti gue titrasi destilasi komatografi fotografi itu semua sama mereka, alhasil writersblock gue banyak yang bisa terpecahkan dari sharing sama mereka, eh ternyata gue dapet gift 1 dari 2 buku The Journey 3 yang dibagian, tentunya gue pun dapet tanda tangan dari 6 penulis yang hadir, betapa beruntungnya gue, dan ini buku ke3 gue yang didapet secara gratis dari penulisnya, akakak setelah Rhapsody dan Tulang Rusuk Susu, gue emang seneng ngikutin acara-acara Gagas Media, ilmu mereka dan pemecahan masalah yang gue cari, buku sih kalau dapet mungkin itu jadi bonusnya.